Apakah Anda pemakai AC 1 PK di rumah? Udah pernah hitung belum berapa
rupiah biaya listriknya dalam sebulan? Nah, di sini Mimin telah membahasnya
dengan lengkap, yuk disimak.
Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu sehat, di artikel kali ini Mimin
akan berbagi informasi seputar cara menghitung
biaya listrik
yang mesti dibayarkan dari pemakaian AC 1 PK sebulan.
Perhitungan ini menjadi penting untuk dibahas karena AC termasuk peralatan
listrik berdaya tinggi, sehingga sudah pasti akan berdampak pada nilai tagihan
listrik bulanan.
Memangnya berapa sih daya listrik AC 1 PK itu?
Jika memakai konversi satuan yang berlaku umum, maka 1 PK setara dengan 735,5
Watt, tetapi faktanya kebutuhan daya AC 1 PK bisa lebih dari itu, bahkan ada
AC yang mencapai 840 Watt.
Dengan daya sebesar itu, sangat wajar jika banyak yang mempertanyakan mengenai
biaya listrik bulanan dari pemakaian AC 1 PK.
Apalagi kita tahu bahwa AC merupakan peralatan yang seringkali menyala lama.
Sebagai gambaran, untuk penggunaan rumah tangga, durasi pemakaian AC bisa
mencapai 8 s.d. 10 jam per hari.
Tentu saja, semakin lama sebuah peralatan beroperasi, semakin banyak pula
energi listrik yang dikonsumsi.
Jika hal ini berlansung setiap hari selama sebulan penuh, kira-kira berapa
rupiah biaya listriknya?
Baiklah, untuk mengetahuinya, langsung saja simak uraian berikut ini…
Rumus Biaya Listrik AC 1 PK per Bulan
Untuk menghitung biaya listrik AC 1 PK per bulan, maka kita perlu mengetahui
terlebih dahulu banyaknya kWh listrik yang dihabiskan AC dalam sehari,
begini rumusnya:
- Konsumsi kWh AC 1 PK sehari= daya AC 1 PK x durasi pemakaian.
Selanjutnya, hasil perhitungan tersebut kita gunakan untuk menghitung biaya
listrik AC 1 PK per hari, begini rumusnya:
- Biaya listrik AC 1 PK sehari = konsumsi kWh AC 1 PK x tarif PLN.
Terakhir, biaya listrik AC 1 PK sehari itu langsung kita kalikan sebulan (30
hari), maka didapatlah biaya listriknya per bulan, begini rumusnya:
- Biaya listrik AC 1 PK per bulan = biaya sehari x 30
Menghitung Biaya Listrik AC 1 PK per Bulan
Nah, sekarang mari kita gunakan rumus di atas untuk menghitung biaya listrik
yang mesti dikeluarkan setiap bulannya dari pemakaian AC 1 PK.
Pada perhitungan kali ini, Mimin akan gunakan tarif listrik PLN sebesar Rp.
1.444,70/kWh.
Sebelum kita masuk ke perhitungan, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa
terdapat perbedaan pola konsumsi listrik antara AC 1 PK inverter dan non
inverter.
Perbedaan ini muncul sebagai hasil dari varian metode operasi yang digunakan
oleh keduanya.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai metode operasi dari kedua jenis AC
tersebut:
AC inverter memiliki kontrol untuk menurunkan putaran kompressor. Jadi,
ketika suhu setting tercapai, kompressor akan menurunkan putarannya sehingga
penggunaan dayanya juga ikut turun.
Misalnya, sebelum suhu setting, AC mengonsumsi listrik 840 Watt dan akan
turun menjadi 225 Watt setelah mencapai suhu setting.
Putaran kompressor yang menurun itu digunakan untuk menjaga kestabilan suhu
setting.
Waktu yang dibutuhkan oleh AC inverter untuk mencapai suhu setting biasanya
berkisar antara 2 s.d. 3 jam.
Sedangkan, pada AC 1 PK non inverter, kontrol kompressornya memakai metode
on-off. Dalam operasinya mencapai suhu setting, AC akan terus mengonsumsi
daya sebanyak 840 Watt.
Saat suhu setting sudah terpenuhi, kompresor akan mati namun akan menyala
lagi jika suhu ruangan telah naik dengan konsumsi daya yang tetap 840 Watt.
Biasanya, keadaan mati kompressor AC non inverter itu terjadi selama 30
menit.
Jadi, meskipun sama-sama AC 1 PK, tetapi jumlah energi listrik yang dipakai
keduanya akan berbeda.
Agar pembahasan ini lengkap, maka kita akan menghitung biaya listrik per
bulan dari kedua jenis AC 1 PK tersebut.
Misalnya, AC yang Anda gunakan di rumah adalah AC inverter 1 PK 840 Watt.
Jika menyala selama 10 jam/hari, maka biaya listriknya sebulan adalah:
-
Konsumsi kWh AC 1 PK inverter/hari = (840 Watt x 3 jam) + (225 Watt x 7
jam) = 2.520 Wh + 1575 Wh = 4.095 Wh = 4,095 kWh. -
Biaya listrik AC 1 PK inverter/hari = 4,095 kWh x Rp. 1.444,70 = Rp.
5.916. - Biaya listrik AC 1 PK inverter per bulan = Rp. 5.916 x 30 = Rp. 177.480.
Jadi, biaya listrik per bulan AC 1 PK inverter 840 Watt yang digunakan 10
jam/hari adalah Rp. 177.480.
Sementara itu, jika menggunakan AC 1 PK non inverter dengan durasi pemakaian
yang sama, maka biaya listriknya sebulan adalah:
-
Konsumsi kWh AC 1 PK non inverter/hari = (840 Watt x 8 jam) = 6.720 Wh =
6,72 kWh. -
Biaya listrik AC 1 PK non inverter/hari = 6,72 kWh x Rp. 1.444,70 = Rp.
9.708,3 atau Rp. 9.709 (pembulatan). - Biaya listrik AC 1 PK non inverter/bulan = Rp. 9.709 x 30 = Rp. 291.270.
Jadi, biaya listrik per bulan dari AC 1 PK non inverter 840 Watt dengan
durasi pemakaian 10 jam/hari adalah Rp. 291.270.
Penjelasan seputar perhitungan:
- (840 Watt x 3 jam) = konsumsi kWh AC inverter untuk mencapai suhu setting.
-
(225 Watt x 7 jam) = konsumsi kWh AC inverter setelah mencapai suhu
setting. -
(840 Watt x 8 jam) = konsumsi kWh AC non inverter setelah dikurangi waktu
mati kompressor 2 jam atau 4 x 30 menit.
Tentu saja, hasil di atas akan berbeda bagi setiap orang karena bergantung
pada spesifikasi daya AC 1 PK yang dipakai, durasi, dan cara pemakaian.
Mimin pilih durasi nyala 10 jam/hari hanya sekedar perkiraan saja, karena
faktanya ada juga rumah yang penggunaannya AC-nya lebih atau kurang dari
itu.
Cara pemakaian juga berpengaruh, misalnya ruangan yang sering dibuka-tutup
pintunya akan berpengaruh pada konsumsi listrik AC.
Namun, setidaknya perhitungan tersebut dapat memberikan gambaran bagi kita
mengenai kontribusi pemakaian AC 1 PK terhadap tagihan listrik bulanan.
Silahkan gunakan alur perhitungan di atas untuk menghitung biaya listrik AC
1 PK Anda di rumah.
Kesimpulan
Jadi, biaya listrik AC 1 PK per bulan bergantung pada jenis dan daya AC,
serta durasi pemakaiannya. Sebagai contoh, AC 1 PK inverter 840 Watt yang
beroperasi 10 jam/hari, biaya listriknya sebulan adalah Rp. 177.490,
sedangkan non inverter sebesar Rp. 291.270.
Baca Juga:
Demikianlah penjelasan tentang cara menghitung
biaya listrik AC 1 PK per bulan, bagikan jika dirasa bermanfaat, terima kasih.